Senin, 20 Oktober 2014

POULTRY: Time to BUY

Bahan baku pakan ternak didominasi oleh jagung sebesar 50% dan bungkil kedelai sebesar 25%. Seiring turunnya harga jagung dan kedelai ke titik terendah pada Oktober 2014, kami memproyeksi marjin laba kotor akan mulai membaik di 2015 didukung ekspektasi nilai tukar rupiah yang lebih baik di 2015 lewat membaiknya data ekonomi Indonesia. Disisi lain, pembukaan larangan impor Jepang terhadap produk ayam Indonesia juga menjadi potensi penjualan baru kedepannya. Kami BULLISH terhadap industri pakan ternak, merekomendasikan BELI untuk CPIN, MAIN, JPFA, dengan JPFA sebagai pilihan utama melihat valuasi yang paling menarik. 

Perbaikkan marjin seiring penurunan harga bahan baku.Total harga pokok penjualan (HPP) didominasi oleh bahan baku yang mencapai 89% terhadap total HPP. Adapun komposisi bahan baku pakan ternak didominasi oleh jagung sebesar 50% dan bungkil kedelai sekitar 25% yang sebagian besar diimpor. Pakan ternak yang diproduksi tidak hanya dijual, namun juga digunakan untuk memberi makan DOC serta peternakan ayam. Sehingga fluktuasi harga bahan baku sangat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Harga jagung dan kedelai mencapai titik terendah pada Oktober 2014, tentu hal ini akan memperbaikki marjin. Dengan ekspektasi harga komoditas jagung dan kedelai stabil, serta ekspektasi nilai tukar rupiah yang lebih baik di 2015, kami memprediksi marjin laba kotor emiten pakan ternak akan mulai membaik tahun depan.




Potensi ekspor ke Jepang menjadi katalis positif lain.Jepang tengah mempertimbangkan untuk membuka larangan impor produk ayam dari Indonesia. Menteri perdagangan Indonesia, Muhammad Lutfi, menjelaskan bahwa potensi total ekspor produk ayam olahan dunia ke Jepang mencapai USD 1 miliar setiap tahunnya, dan Indonesia berpotensi menyerap 20% dari total ekspor tersebut atau mencapai USD 200 juta per tahun. Produk yang akan diekspor berupa produk ayam olahan seperti bakso ayam, nugget, sosis, kitori, karage, dan lain-lain. CPIN memiliki kontribusi pendapatan produk ayam olahan yang terbesar, yakni sebesar 9,01% terhadap total pendapatan, sementara JPFA hanya 3,06% dan MAIN 0,21%. Kami berpendapat bahwa pembukaan larangan impor ini akan paling berdampak positif terhadap CPIN, melihat kontribusi produk olahan serta pangsa pasar terbesar di Indonesia, hal ini menunjukkan kemapanan CPIN disegmen produk ayam olahan.

BULLISH terhadap industri pakan ternak.Seiring harga komoditas yang mencapai titik terendah serta ekspektasi nilai tukar rupiah 2015 yang lebih baik dari tahun ini, kami optimis kinerja industri pakan ternak akan membaik di 2015 seiring membaiknya marjin. Disisi lain, potensi ekspor produk ayam olahan ke Jepang juga menjadi katalis positif bagi industri pakan ternak. Oleh karena itu, kami merekomendasikan BELI untuk CPIN, MAIN, dan JPFA. Kami memilih JPFA sebagai pilihan utama kami, mempertimbangkan valuasi yang paling menarik dengan target P/E 2015 sebesar 21x, termurah dibanding industri.


Oleh: Raymond Budiman

Selasa, 30 September 2014

BANKING - Estimasi Laba 9m14 - BMRI Paling Menarik

Memasuki bulan Oktober atau bulan laporan keuangan, kami mencoba mengestimasi kinerja kuartal 3 2014.  hasil estimasi kami menunjukkan laba bersih BBCA berpotensi tumbuh 19,2%, diikuti BMRI 15,6%, BBNI 13,8%, BBRI 13,6%, dan BBTN -18,2%. kami juga membandingkan kinerja harga saham periode Jan-Sep dan Jul-Sep, dan kami berpendapat BMRI paling menarik, dengan potensi pertumbuhan laba kedua tertinggi, namun harga saham belum mengalami kenaikkan signifikan dibanding bank lain dalam cakupan analisa kami.


Musim Laporan Keuangan akan Tiba. Bulan Oktober bulan laporan keuangan. Untuk mengantisipasi hal ini, kami mencoba memperkirakan kinerja kuartal 3 2014. Berdasarkan kinerja kuartal 1 dan kuartal 2 serta proyeksi kinerja 2014, hasil estimasi kami menunjukkan laba bersih BBCA berpotensi tumbuh 19,2%, terbaik diantara bank dalam cakupan analisa kami, diikuti oleh BMRI 15,6%, BBNI 13,8%, BBRI 13,6%, dan BBTN -18,2%.


BMRI Paling Menarik. Melihat kenaikkan harga saham dari Januari hingga September, harga saham BMRI baru naik sekitar 23%, sementara BBCA 32%, BBRI 42%, BBNI 42%, dan BBTN 28%. Selain itu, melihat periode Juli hingga September, harga saham BMRI juga baru mencatatkan kenaikkan 2%, sementara BBCA 18%, BBRI -0,2%, BBNI 17%, dan BBTN 9%. Membandingkan estimasi pertumbuhan laba bersih dengan kinerja historis harga saham, kami berpendapat BMRI paling menarik, dengan perkiraan pertumbuhan 15,6%, kedua tertinggi setelah BBCA, serta harga saham yang belum mengalami kenaikkan signifikan dibanding bank besar lainnya.


Raymond Budiman

Selasa, 23 September 2014

BJTM - Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk





Rekomendasi : BELI
Entry : 440-450
Target Harga : 560
Jangka Waktu : 6-12 bulan

Katalis:
1. Lini Bisnis Kredit Mikro Yang Kuat
BJTM merupakan salah satu pemain terbesar dibidang kredit mikro di Jawa Timur. BJTM juga memiliki basis nasabah yang loyal yang sebagian besar merupakan PNS di Jawa Timur. Seiring bertambahnya jumlah PNS dari tahun ke tahun maka nilai kredit yang diminta juga mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan penghasilan PNS bersangkutan. Di lain pihak, potensi ekonomi Provinsi Jawa Timur masih sangat menjanjikan. PDB Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar kedua bagi PDB nasional.

2. Deviden Yield Yang Besar
Tahun 2013 yang lalu, BJTM membagikan deviden sebesar Rp 40,61/saham sehingga memberikan deviden yield sebesar 8,4%. Deviden Yield tersebut termasuk tinggi dibandingkan dengan deviden yield saham bank lainnya. Dengan laba yang disetahunkan pada tahun 2014 ini sebesar Rp 1.086.562.000.000 yaitu meningkat 31,8% maka dividen yang akan dibagikan untuk tahun 2014 sangat menggiurkan.

3. Pertumbuhan Laba Yang Baik


(DALAM JUTAAN RUPIAH)
2012
2013
2014 (ANZ)
LABA BERSIH
724.639
824.312
1.086.562

Dapat dilihat di tabel diatas bahwa pertumbuhan laba BJTM terbilang stabil dari tahun 2012 ke tahun 2013 naik 13,7% dan tahun 2013 ke tahun 2014 (disetahunkan) naik 31,8%.

4. Valuasi Yang Menarik
Pada harga 445, BJTM diperdagangkan pada PER 6,1x dan PBV 1,1x. Target kami dalam 6-12 bulan ke depan BJTM dapat diperdagangkan pada PER 7,8 - 8x yaitu di harga 560.

Senin, 15 September 2014

JSMR – Pendapatan Tumbuh Signifikan di Tahun Genap – BELI – Target Harga 7100
(oleh: Raymond Budiman)



Rekomendasi: BELI
Target harga 2015: Rp7100

Katalis:
  •       Diuntungkan dengan peraturan pemerintah untuk menaikkan tarif tol setiap 2 tahun sekali.
  •        Karakteristik pendapatan stabil, jumlah mobil terus bertambah.


JSMR diuntungkan dengan regulasi pemerintah untuk menaikkan tarif setiap 2 tahun sekali sesuai inflasi selama 2 tahun di masing-masing daerah. Hal ini membuat pendapatan JSMR tumbuh signifikan setiap 2 tahun sekali berkat kenaikkan tarif.

Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, pada pasal ke 68 disebutkan bahwa penyesuaian tarif jalan tol dilakukan setiap dua tahun sekali oleh BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)



Kami menemukan bahwa sebagian besar tarif ruas jalan tol dinaikkan pada akhir tahun ganjil dan awal tahun genap, sehingga pendapatan di tahun genap dapat tumbuh signifikan dibanding tahun ganjil.

Seperti yang kita rasakan bersama, tarif tol JSMR mulai dinaikkan pada bulan Oktober 2013 (ganjil) lalu, dengan demikian, kami optimis pendapatan tahun 2014 (genap) dapat tumbuh signifikan seiring kenaikkan tarif ini.

Tahun 2013, pendapatan tol JSMR hanya tumbuh 4%, namun tahun 2014 ini pendapatan tol JSMR diyakini dapat mencapai Rp6,7 triliun, tumbuh 15 – 17%. Pertumbuhan pendapatan juga akan didukung dari ruas-ruas tol baru yang baru dioperasikan di tahun ini.

Indonesia masih kekurangan jalan tol, kami yakin pembangunan infrastruktur seperti jalan tol akan terus menjadi fokus pemerintah dalam jangka panjang ke depan. Oleh karena itu,  JSMR memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang kuat dan stabil.

Disisi lain, kita melihat bahwa mobil semakin bertambah. Kebutuhan jalan tol terus meningkat. Kita lihat, meski tarif tol di naikkan, namun pengguna jalan tol tidak berkurang. Hal ini menunjukkan karakteristik pendapatan JSMR yang sangat kuat dan stabil.

BELI, target harga 2015 Rp7100
Hitung-hitungan kami, akhir tahun 2014 pendapatan tol JSMR sebesar Rp6,7 triliun, dan berpotensi terus tumbuh menjadi Rp7,4 triliun di 2015, seiring beroperasinya tol baru dan terus bertambahnya jumlah mobil.

Kami menghitung harga saham JSMR diperdagangkan pada 6,2 – 6,7x terhadap pendapatan tol per saham. Dengan menggunakan faktor kali 6,5x terhadap proyeksi pendapatan tol 2015, kami yakin harga saham Rp7100 dapat dicapai dalam 1 tahun kedepan.